Inilah Pentingnya Ilmu Dalam Mengelola Keuangan

Inilah akibatnya jika punya uang tanpa ilmu

Pada dasarnya uang dan ilmu saling berkaitan, kita bisa membeli ilmu dengan uang, begitu juga dengan ilmu kita bisa mendapatkan uang. Namun masih banyak orang yang belum memahami bagaimana hubunganya uang dengan ilmu, apa akibatnya jika punya ilmu tanpa uang begitu juga sebaliknya punya uang tanpa ilmu.

Dengan ilmu, kita bisa memanfaatkan ilmu kita untuk menghasilkan uang, dengan cara berbisnis, bekerja, berjualan, maupun membuka jasa. Semakin tinggi ilmu kita, akan semakin mudah pula untuk mendapatkan uang dan mengembangkanya sehingga bisa menjadi orang yang sukses secar finansial.

Dengan uang, kita bisa membelanjakan untuk memperdalam ilmu kita dengan cara kursus, sekolah, atau membayar tentor untuk mengajari kita dalam mengolah uang dan mengembangkannya sehingga menjadi lebih banyak .

Namun yang jadi masalah disini ialah bagaimana jika punya uang tapi tidak punya ilmu dan tidak ada inisiatif untuk memperdalam ilmu? Beberapa kejadian yang terjadi di sekitar kita saat ini ialah banyak orang punya uang tapi tidak punya ilmu untuk mengembangkannya, jadi hanya bisa menghabiskan untuk konsumtif aja.

Seperti yang terjadi di Tuban, yang disebut sebagai kampung milyarder karena ada gusuran dari pihak pertamina. Tiba-tiba warga menjadi seorang milyarder semua , kaya mendadak tanpa bekerja. Lahan mereka dibeli oleh pihak pertamina dengan harga yang fantastis.

Ada lagi beberapa daerah di indonesia ada pembangunan bendungan, banyak juga lahan warga yang dibeli dengan harga tinggi sehingga warga yang kena gusuran menjadi seorang milyarder dadakan. Dari yang miskin tiba-tiba menjadi seorang milyarder dalam sekejab.

Namun dalam 1-2 tahun saja sudah banyak yang mengeluh uangnya habis dan jatuh miskin lagi, kok bisa ? lantas apa masalah yang menyebabkan semua itu terjadi ? ini yang akan kami bahas kenapa bisa milyarder dadakan bisa cepat sekali miskin lagi.

  1. Konsumtif tidak diimbangi produktif

Sebagian orang yang mendapatkan uang dadakan akan menggunakan uangnya untuk konsumtif barang-barang mewah, tanpa mengimbangi dengan produktivitas keuangan. Sikap konsumtif yang berlebihan ini tanpa sadar akan membawa kamu menjadi sangat mudah mengeluarkan uang dengan jumlah besar tanpa sadar.

Dan parahnya barang yang dibeli adalah barang-barang yang kurang efektif atau tidak terlalu penting sehingga hanya buang-buang uang saja. Sehingga uangnya lama kelamaan habis tanpa dia sadari hanya menuruti hawa nafsu untuk mengkonsumsi barang – barang mahal tanpa mengetahui dan mempertimbangkan biaya perawatan nya. Seperti membeli mobil baru, motor baru, padahal mereka belum punya penghasilan sepadan untuk merawatnya seperti pajak, service, ganti ban dan lain-lain.

  1. Mengedepankan gengsi

Bagi para milyarder dadakan ini sebagian besar lebih mengepankan gengsi mereka, setelah menerima uang langsung beli tanah, rumah mewah, mobil mewah, motor baru. Padahal sebelumnya mereka adalah seorang petani atau buruh kasar. Kurangnya perhitungan yang matang membuat mereka terjebak dalam kemewahan sesaat yang tidak di imbangi dengan pekerjaan mereka.

Dalam sekejab mereka disebut “orang kaya”, namun pola pikir mereka belum menunjukan sebagai orang kaya. Akibatnya kekayaan mereka hanya bertahan sesaat saja.

  1. Tidak memanfaatkan uang untuk upgrade ilmu

Yang paling parah adalah jarang diantara mereka yang menggunaka uangnya untuk upgrade ilmu agar bisa mengelola keuangan dan mengembangkannya sehingga menjadi lebih banyak dan berkembang. Ilmu inilah yang sangat penting bagi kita untuk mengembangkan dan mengelola uang agar berkembang.

Uang tanpa ilmu tak akan bertahan lama hanya akan habis sia-sia saja. Sebaiknya jika punya uang manfaatkan untuk upgrade ilmu agar punya ilmu dan pola pikir “orang kaya” .